| | | | |
Bila anda penyuka wisata bahari, berkunjung ke Kawasan Konservasi Laut (KKL) Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, patut dijadikan agenda. Meski baru dikembangkan menjadi objek wisata, potensi dan keindahan perairannya tidak kalah dengan daerah lain. Daerah ini merupakan kawasan laut dan mangrove yang diatur untuk keperluan kegiatan perikanan berkelanjutan, wisata bahari, penelitian, dan pengembangan sosial-ekonomi masyarakat, serta pemanfaatan sumber daya laut lainnya secara lestari. Belum ada penerbangan langsung untuk menuju kawasan ini. Penerbangan dari Jakarta hanya sampai ke Balikpapan, ganti dengan pesawat kecil ke Tanjung Redeb, ibu kota Kabupaten Berau. Dari Tanjung Redeb menggunakan speedboat menuju Pulau Derawan.
Butuh satu jam menyusuri sungai untuk sampai di muara. Jangan heran kalau anda melihat begitu banyak bagan tancap. Bagan ini milik penduduk setempat dan jumlahnya bisa ribuan. Di Pulau Derawan terdapat beberapa cottage. Air laut di kawasan ini bersih dan jernih dengan pasir putih yang membentang.
Kepulauan Derawan terletak di Laut Sulawesi, pada pesisir Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menghadap ke mulut muara Sungai Kelai dan dikenal dengan Delta Berau. Kepulauan ini terdiri atas enam gugusan pulau besar, yaitu Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, Pulau Maratua, Pulau Panjang, Pulau Samama, serta beberapa pulau kecil dan gugusan karang. Terdapat 21 pulau di kepulauan ini. Gugus Kepulauan Derawan hanyalah sebagian kecil dari ratusan pulau di pesisir timur Kaltim yang berjumlah 248 pulau. Dari jumlah itu, 138 pulau belum mempunyai nama, dua pulau di antaranya Sipadan dan Ligitan hilang, menjadi milik Malaysia. Perairan di pulau ini terkenal sebagai salah satu diving spot atau tempat penyelaman yang terbaik di dunia.
Kawasan wisata laut dan konservasi yang dikembangkan menjadi wisata selam ini terkenal dengan terumbu karangnya yang sangat indah. Dengan menggunakan snorkel anda bisa menikmati keindahan terumbu karang di bawah laut karena airnya sangat bening. Tidak perlu jauh-jauh ke tengah laut, sekitar 100 meter dari bibir pantai, ikan dan terumbu karang beraneka warna sudah bisa dinikmati dengan menyewa snorkel Rp 50.000 per hari. Adapun untuk sewa peralatan scuba (self containing underwater bhreating aparatus) sekitar Rp 400.000.
Rangkaian Kepulauan Derawan yang terbentang lebih dari 100mil sepanjang garis pantai Kalimantan Timur, merupakan salah satu daerah yang paling kaya secara biologis di Indonesia. Di kepulauan ini air dari Sungai Berau bercampur dengan air dari Laut Sulawesi menciptakan suatu bentang laut yang unik dengan ciri sebuah delta sungai yang lebar menuju ke gosong karang yang tersebar, terumbu karang tepi dan atol. Di Kepulauan Derawan terdapat lebih dari 460 jenis karang. Hal ini menjadikan Kepulauan Derawan sebagai daerah yang memiliki keragaman karang keras tertinggi nomor dua di dunia setelah Kepulauan Raja Ampat di Indonesia bagian Timur.
Penelitian ini juga mencatat adanya lebih dari 870 jenis ikan, mulai dari kuda laut Pygmy yang sangat kecil sampai pari manta raksasa. Sangat sering ditemukan sekelompok besar pari manta yang berjumlah hingga 50 ekor tampak terlihat sedang mencari makan di perairan Derawan. Aneka flora dan fauna juga terdapat di kawasan ini antara lain: 347 jenis ikan karang; 222 jenis moluska (termasuk 5 jenis kima); 27 jenis krustasea, 183 jenis karang; 7 jenis lamun; dan berbagai biota langka seperti penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dugong (Dugong dugori), ikan belebele/ Napoleon (Cheilinus undulatus], kerang kima (Tridacna sp.), dan kepiting kenari (Birgus latrd). Beberapa jenis biota bernilai ekonomis penting yang ada antara lain udang lobster, kerapu, ikan merah, ikan kurisi, ikan hiu, teripang, dan kerang.
Beberapa gugus karang, seperti Moras, Lintang, Malalangun, Gasongan, Baliulin dan Masimbung juga terdapat di Kepulauan Derawan . Perairan di sekitar karang ini memiliki ekosistem bawah laut yang sangat menakjubkan. Keindahan terumbu karang, keragaman aneka jenis koral, jenis ikan dan biota karang serta pantai berpasir putih bersih menjadi pesona tersendiri tempat ini. Sejumlah binatang karang langka di Indonesia Timur dari jenis keong terdapat di beberapa pulau karang ini. Kawasan ini juga terkenal dengan habitat penyu hijau (Chelonia mydas) yang langka dan terbesar di Indonesia.
Kota Air, mungkin ini sebutan yang pas untuk Venesia. Kota yang terletak di bagian timur laut Italia ini langsung mengingatkan kita pada sebuah nama, Marco Polo. Nama pedagang asal Venesia yang mengembara ke sejumlah negara Asia ini mudah diingat karena tercantum di pelbagai buku sejarah yang diajarkan sejak sekolah dasar. Nama Marco Polo tak bisa dipisahkan dari Venesia. Bahkan nama Marco Polo diabadikan sebagai nama bandara di kota itu.
Di beberapa tempat bisa ditemui kafe 24 jam, jadi anda tak perlu takut kelaparan. Mau kopi panas sampai minuman teh tersedia di sudut-sudut stasiun. Setelah itu untuk mengelilingi kota yang dibangun dari pulau-pulau kecil itu kita menggunakan vaporetto atau bus air dari pangkalan yang bernama Ferovia, tak jauh dari stasiun. Dari tempat ini pengunjung bisa mengelilingi sejumlah tempat di Venesia.
Beberapa lokasi wisata yang sering dikunjungi wisatawan, seperti Galeri Academia, Campo Santo Stefano dan Gereja San Moise. Masih ada Lapangan San Marco, Basilika San Marco dan Istana Ducal sebagai tujuan selanjutnya. Kanal San George, sebuah geto, Palazzo Rezzonico, Estuaria, Litoral, Torcello, Burano, Murano, Lido serta beberapa gereja yang memiliki nilai sejarah, termasuk tempat manggungnya Antonio Vivaldi yang berada di samping Basilika San Marco. Butuh beberapa hari untuk bisa mengunjungi seluruh lokasi wisata ini.